Pages

Selasa, Maret 31, 2009

Mempelajari Kebudayaan Pagan

Just Moving Forward

Ampuh juga kata-kata itu memotivasi gue. Hari-hari kemarin dengan kuliah yang begitu berat ternyata bisa dengan mudah gue lalui (dan mengurungkan niat meneguk arsenik) jika dengan penuh keyakinan berteriak 

Keep Moving Forward...!! (uhuk..uhuk...)

Dan "tada..." gue dapat melaluinya, bahkan kuliah bisa menjadi lebih mengasyikkan. Seperti kemarin hari senin, gue dan teman-teman kelompok gue yang aneh telah berhasil menyelesaikan proyek pembuatan berhala di kuliah Konstruksi Batu dan Beton (judul tugas sebenarnya adalah Pembuatan Tiang Keramik, tapi jadi lebih mirip dengan membuat sebuah berhala).

Tidak hanya dapat menyelesaikannya namun kelompok gue selesai yang tercepat. (Hahaha...) gue bangga dengan kelompok gue.

Gambar : proses pembuatan (memakan 4-5 kali pertemuan kuliah)

Gambar : Kenapa harus disembah?

Berbicara tentang menyembah berhala gue jadi teringat akan kaum pagan yang sejak zaman dahulu telah diperangi oleh para Nabi dan Rasul. dan betapa mengejutkan bahwa di zaman modern ini agama dengan penganut terbesar adalah agama pagan yang menyembah berhala ini.

Salah satu indikasi hal tersebut adalah dipergunakannya simbol-simbol paganisme, dalam arsitektur rumah ibadah, lafadz doa, hymne atau kidung, ritual, dan sebagainya. Simbol salib misalnya, ini berasal dari simbol persilangan cahaya dewa matahari yang banyak dijadikan tuhan oleh suku-suku kuno dari Mesir (Ancien Egypt) dan Roma hingga Amerika Latin (Suku Maya dan Aztec), dari Jepun (Amaterasu) hingga India (Btara Indra). Jadi pada intinya agama yang banyak orang-orang sebut dengan AGAMA KRISTEN sebenarnya adalah tidak lain agama pagan itu sendiri. Namun oleh kaisar Constantinus agama ini dilebur menjadi satu dengan agama yang dibawa Nabi Isa (alaihissalam) menjadi agama dengan nama Kristen pada saat Konsili Nicea yang diselenggarakan di Yunani pada tahun 325 M.

Obelisk merupakan simbol phallus dan menjadi sentral dari ritual pemujaan terhadap Dewa Matahari. Ironisnya Obelisk (berhala) ini berdiri di banyak kota dunia seperti Washington DC, Paris, dan juga… Jakarta! (Monas) (astaghfirulloh...).

Gambar : Monas

Gambar : Obelisk

Asal-muasal kaum pagan modern sekarang ini sesungguhnya berasal dari satu kelompok kecil para pengikut iblis (baca Eramuslim Digest edisi “Genesis of Zionism”), di mana sepanjang sejarah awalnya diwakili oleh mereka yang selalu memusuhi dan memerangi para Nabi dan Rasul Allah SWT. Mereka adalah Samiri yang memerangi Musa as. (Amerika pun menyebut dirinya dengan “Uncle Sam”), Namrudz yang memerangi Ibrahim a.s., dan para pendeta Sanhedrin yang memerangi Isa a.s.

Lalu bagaimanakah kita harus mensikapi fakta-fakta yang mengerikan ini? Iman yang teguh adalah  kunci utamanya.

_________________________________

sumber rujukan

http://www.gaulislam.com/strategi-kaum-pagan-menuju-the-new-world-order-1


Selasa, Maret 24, 2009

Kuliah gue adalah...

Hmph...

Gue memandang kamar gue di lantai tiga Pesantren Luhur dengan bernafsu. Hari ini kuliah sangat melelahkan. Kasur hangat bak memanggil-manggil gue. Sebenarnya dia tidak pantas disebut kasur, sudah sangat tipis dan bolong dimana-mana. Tapi untuk gue sekarang, dia seperti dian sastro (baca : sring-bed) yang menunggu untuk ditiduri.

Seperti kebanyakan orang-orang, gue juga merasa waktu semakin cepat berjalan. Entah apakah ini memang tanda-tanda bahwa kiamat sudah mengintip. Ah, bagi gue lebih baik kiamat datang pagi ini daripada dunia terus-menerus semakin menggila. Jauh dari Tuhan dan senyum para kapitalis semakin lebar. Persetan dengan mereka, gue sendiri sedang dibuat pusing dengan kuliah gue yang juga ikut-ikutan menggila. Gue rasa baru kemarin gue kebingungan mencari kelas kuliah gue seperti kebanyakan mahasiswa baru dengan segala keculunannya. Dan sekarang gue sudah berada di semester ke empat pendidikan gue di Universitas Negeri Malang. Gue ingin pagi hari nanti gue bangun dan mendengar task di hape gue berteriak-teriak mengingatkan untuk berangkat jam lima pagi agar tidak telat ikut upacara PKPT (istilah Ospek di Universitas Negeri Malang).

Namun kelihatannya kenyataan berkata lain, gue sekarang sedang menempuh semester empat, dan kelihatannya juga gue sedang tidak bermimpi. So, gue jalani saja apa yang akan gue hadapi esok hari. KEEP MOVING FORWARD!! 

Sebelum itu, gue harus sepenuhnya sadar apa yang ada di hadapan gue. Tugas Konstruksi Bangunan Air, Tugas Estimasi Biaya Bangunan, Laporan Praktikum Konsruksi Batu dan Beton, besok UTS Konstruksi Bangunan Tinggi dan Bangunan Industri, besok lusanya UTS Teknik Perbaikan Tanah, interviu dengan bapak-bapak kontraktor tugas dari Manajemen Konstruksi, dan tiap siang harus praktikum Batu dan Beton (baca : jadi kuli), de'el'el-de'el'el.

???

Gambar : Kuliah atau Kuli?

Mungkin gue harus cari arsenik saja, gue minum nanti sebelum bobo.

Profil Saya

Foto Saya
Saya Haris Pradipta Putra, bekerja di PT. PJB - Badan Pengelola Waduk Cirata/BPWC, di bidang Pemeliharaan Sipil. Terima kasih atas bantuannya dan atas kunjungannya ke blog saya.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons