Jika kemarin gue membahas mengenai RAB (Rencana Anggaran Biaya), di post kali ini gue akan berbicara mengenai jenis-jenis Geosintetik yang mana sudah familiar sekali di dunia Teknik Sipil sebagai bahan untuk perbaikan tanah.
Apa itu Geosintetik? Ditinjau secara etimologi, geosintetik terdiri dari dua kata (biasanya diambil dari bahasa Yunani, mengapa Yunani? karena tidak ada Masnani...) yaitu Geo atau tanah dan Sintetik yang berarti bahan tiruan atau buatan. Dapat diartikan tanah tiruan, namun yang dimaksud lebih tepatnya adalah bahan sintetis yang digunakan dalam hal rekayasa tanah. Istilah geosintetik mengacu pada material sintetik yang digunakan dalam permasalahan geoteknik. Material sintetik merupakan hasil polimerisasi dari industri-industri kimia atau minyak bumi. . Penggunaan bahan sintetik ini berkaitan dengan sifat ketahanan (durabilitity) material sintetik terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan, keausan, sinar ultra violet dan mikroorganisme. Polimer utama yang digunakan untuk pembuatan geosintetik adalah Polyester (PET), Polyamide (PM), Polypropylene (PP), dan Polyethylene (PE).
Ada empat jenis geosintetik yang umum digunakan dalam bidang teknik sipil, yaitu :
1. Geotekstil
Adalah bahan lulus air dari anyaman (woven) atau tanpa anyaman (non-woven) dari benang-benang atau serat- serat sintetik. Tenun dihasilkan dari 'interlaying' antara benang-benang melalui proses tenun, sedangkan non woven dihasilkan dari beberapa proses seperti : heat bonded (dengan panas), needle punched (dengan jarum), dan chemical bonded (enggunakan bahan kimia). Baik woven maupun non woven dihasilkan dari benang dan serat polimer terutama : polypropelene, poliester, polyethilene dan polyamide.
2. Geogrid
Produk geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi empat (geotextile grid) atau lubang berbentuk jaring (geotextile net) , biasanya terbuat dari bahan Polyester (PET) atau High Density Polyethylene (HDPE).
GeoGrid (Enkagrid) merupakan bahan Geosynthetics yang berfungsi sebagai lapisan perkuatan (reinforcenent) untuk lereng jalan dan lain2, enkagrid mempunyai kuat tarik yang besar sampai 180 kN, untuk itu product jenis ini sangat sesuai untuk di pakai pada konstruksi jalan baru yang lapisan tanah dasarnya ber CBR rendah dibawah 2 %. GeoGrid sangat baik digunakan pada jalan raya yang berada pada struktur tanah yang kurang labil, sehingga jalan raya yang berlubang akan dapat teratasi.
3. Geomembrane
Geosintetik yang bersifat impermeable atau tidak tembus air, biasanya dibuat dari bahan high density polyethylene (HDPE).
Geomembranes adalah jenis geosynthetic bahan. Mereka kedap membranes digunakan secara luas sebagai cut-offs dan liners. Sampai beberapa tahun terakhir, kebanyakan geomembranes digunakan sebagai kanal dan kolam liners.
4. Geocomposite
Geocomposites adalah produk polymer, yang dibuat dengan menghubungkan dua atau lebih jenis geosintetik, misalnya geogrid dengan non-wovens. Digunakan baik untuk tanah (untuk separasi dan perkuatan) maupun untuk perkerasana jalan atau pengaspalan (perkuatan dan perbaikan tanah pondasinya).
Perkuatan menggunakan geocomposite memanfaatkan keunggulan non-woven geotextile yang dikombinasikan dengan perkuatan woven geotextile yang dirajut atau disebut geogrid, yang merupakan unit yang dibentuk oleh jahitan atau melalui thermal bonding.
Disamping keempat jenis Geosintetik konvensional di atas, masih ada banyak jenis-jenis geosintetik yang juga digunakan dalam bidang Teknik Sipil. Hal ini tergantung dari keperluan pemakaian dari Geosintetik itu sendiri, sehingga memunculkan jenis Geosintetik yang bervariasi. Diantara jenis-jenis tersebut yaitu :
- geoarmour
- geobar
- geoblanket
- geocell
- geofoam
- geoform
- geomat
- geomattress
- geonet
- geospacer
- geostrip
Jika teman-teman pembaca yang budiman belum merasa cukup dengan penjelasan di atas. Bisa donlot makalah sekaligus file presentai gue di sini (klik saja...!). Terima kasih, jangan lupa meninggalkan komentar, saran maupun kritik yang membangun.
____________
dari berbagai sumber