Pages

Senin, Desember 23, 2024

Jelajah Pulau Bali: Dari Gunung Sampai Pantainya

Akhir tahun 2024, sekolah Himada sudah libur, ini waktunya yang tepat untuk berpetualang. Bali pasti menjadi pilihan bagus untuk tahun ini. Beberapa tahun yang lalu Himada sudah pernah berpetualang ke Bali, namun Hazael, adiknya belum pernah. Jadi kami putuskan petualangan kali ini ke Bali dengan waktu yang sedikit lebih panjang, agar tuntas rencana petualangan kami. Pada cerita petualangan kali ini, akan kami sampaikan juga biaya-biaya yang kami keluarkan selama di Bali

Agar tidak penasaran, kami sampaikan di awal beberapa biaya-biaya yang penting diketahui teman-teman sekalian. Berikut resumenya:
  1. Tiket pesawat berangkat 4 orang : Rp. 4.132.218,-
  2. Tiket pesawat pulang 4 orang : Rp. 4.804.600,-
  3. Sewa mobil (Toyota Ayla) 5 hari lepas kunci : Rp. 901.000,-
  4. BBM mobil 5 hari : Rp. 300.000,-
  5. Hotel 2 malam di Sanur Agung : Rp. 628.714,-
  6. Hotel 2 malam di Yello Beachwalk Kuta : Rp. 1.360.000,-
  7. Tiket lihat Tari Kecak 4 orang : Rp. 508.645,-
  8. Tiket paket snorkeling & jalan-jalan Nusa Penida : Rp. 2.325.000,-
  9. Masuk Desa Penglipuran 4 orang : Rp. 80.000,-
  10. Sewa baju adat & fotografer Desa Penglipuran : Rp. 350.000,-
  11. Makan di pinggir pantai Jimbaran 4 orang : Rp. 708.000,-
  12. Tiket masuk pantai pandawa & shuttle bus : Rp. 105.000,-
  13. Tiket masuk GWK 4 orang : Rp. 484.320,-
Selain perkara biaya-biaya yang saya sebut di atas, ada beberapa tetek bengek perintilan-perintilan yang menurut kami penting untuk dibawa saat jalan-jalan ke Bali, terlebih di akhir tahun yang biasanya cuaca hujan,
  1. Payung sejumlah orang, payung kecil lipat lebih praktis. 
  2. Jas hujan plastik disposal. 
  3. Tripod portable dengan mounting HP. ini lebih praktis dibanding tripod kamera fullsize.
  4. Obat-obatan pribadi, penting membawa vitamin C, parasetamol, atau obat lain.
  5. Sandal penting untuk jelajak di pantai atau jalan terjal di Nusa Penida. Meskipun nanti pas foto-foto harus berganti dengan sepatu cantik, sandal lebih nyaman daripada tumit lecet.
  6. Kacamata/sunglasses.
  7. Tisu paket kecil.
  8. Kipas mini portabel.
  9. Tumbler. Dipertimbangkan membawa beberapa tumbler kecil 500 ml, lebih praktis daripada membawa tumbler 1 liter sebiji.
  10. Plastik keresek. Meskipun terkesan tidak ramah lingkungan, plastik keresek ukuran besak penting untuk laundry dan keperluan lain selama trip.
  11. Tas bahu, atau tas ransel. Menurut saya tas bahu model trekking lebih praktis dibandingkan ransel. Dengan volume yang sama dengan ransel, tas bahu tidak membuat punggung kegerahan saat disandang. Bawa tas bahu yang muat perintilan-perintilan di atas.

Hari Pertama
Kami mengambil penerbangan pukul 09.40 dari Cengkareng, waktu yang pas menurut kami. Tidak terlalu pagi dari rumah kami Kabupaten Bandung Barat, juga tidak terlalu kesorean sampai di Bali, karena kami berencana melihat pertunjukan Tari Kecak di Pura Luruh Uluwatu di hari pertama setibanya di Pulau Bali.

Berangkat dari rumah pukul 04.30 pagi, kami pikir sudah terlalu mepet, khawatir terburu-buru di Bandara karena ada dua bocah kecil yang kadang tidak terprediksi mood suasana hatinta. Ternyata kami tiba di Bandara Soekarno Hatta masih pagi dan cukup waktu untuk parkir mobil, sarapan dan lain-lain tanpa diburu waktu. Kami parkir di area Parkir Inap 1 dan ada layanan kendaraan shuttle dari area parkir sampai ke area keberangkatan. 

Tiba di Bandara masih longgar waktu untuk bersantai

Pesawat kami sedikit delay, setibanya di Bali waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WITA, sedikit kesorean dan meleset dari jadwal yang kami susun. Apalagi Hazael kelihatan demam, ini sangat mengkhawatirkan kami, karena masih ada 4 hari kedepan bocah-bocah harus sehat sampai selesai petualangan, sampai tiba di rumah lagi. Maka kami harus mencari apotek dan makan siang agar badan segera fit terutama demam Hazael segera turun.

Tiba di Bali

Rute Bandara Ngurah Rai sampai Pura Luhur Uluwatu (1 jam)

Pada trip itinerary yang kami susun, kami bisa bersantai menikmati Pura Luhur Uluwatu di sore hari sebelum masuk ke area pertunjukan Tari Kecak. Namun kami tiba di Pura Luhur Uluwatu sudah lewat pukul 17.00, sudah sangat sore ditambah cuaca hujan sejak kami keluar dari Bandara Ngurah Rai. Kami lupa tidak membeli jas hujan sekali pakai padahal sepanjang jalan di Pura Luhur Uluwatu banyak penjual yang menawarkan. Untung hujan tidak terlalu lebat dan kami membeli payung sebelum sampai di Pura Luhur Uluwatu.





Kami sangat menikmati pertunjukan Tari Kecak dengan kisah Ramayana-nya, beberapa penonton warga asing ikut menari meramaikan. Keluar dari area Pura Luhur Uluwatu hari sudah gelap, hujan sudah mulai menjadi deras. Kami berencana langsung ke hotel, hujan membuat energi badan cepat habis. Kami sudah menyiapkan hotel di dekat pelabuhan Sanur karena besok paginya kami berencana menjelajah Nusa Penida.

Rute dari Pura Luhur Uluwatu ke Hotel Sanur Agung (1,5 jam)

Hotel tempat kami tinggal untuk 2 malam kedepan adalah Hotel Sanur Agung yang berada di Jalan By Pass Ngurah Rai. Kami lihat di Traveloka hotel ini cukup OK, ada 1 kasur besar dan 1 kasur kecil. Setiba di hotel, ternyata kamar yang kami dapat termasuk "sangat kecil." Sampai kesulitan untuk sholat di dalam kamar. Positifnya hotel ini tepat di ujung pertigaan menuju pelabuhan sanur, jadi sangat dekat. Hotel ini juga bersih dan "ada di Bali." Apa-apa yang ada di Bali jadi positif vibes-nya.

Hari Kedua
Kami sudah merencanakan trip ke Pulau Nusa Penida untuk hari kedua kami di Bali. Kami sudah booking untuk paket main air di laut dan jalan-jalan keliling Pulau Nusa Penida. Untuk itu kami diarahkan untuk tiba di pelabuhan pukul 07.30 WITA, pada kondisi normal peak season seharusnya kami sudah tiba di pelabuhan pukul 06.30, karena saat itu kami di low season jadi lebih santai. Dari Hotel Sanur Agung dekat saja ke pelabuhan, hanya 8 menit berkendara, dan tempat parkir di pagi hari sangat longgar tidak perlu khawatir parkiran penuh. Untuk tiket kapal menyeberang ke Pulau Nusa Penida sudah masuk biaya paket. Kami tinggal datang ke agen tiket di pelabuhan sesuai arahan agen trip, kemudian diberi lanyard kartu sesuai nama kapal kami.

Rute dari Sanur Agung ke Pelabuhan Sanur (8 menit)

Pelabuhan Sanur

Kami membeli paket dengan harga Rp. 2.325.000,- dengan jadwal tiba pagi, pulang sore harinya. Kami membeli paket di penidaislandtours.com, untuk perbandingan harga dan layanan agen lain, kami sarankan teman-teman browsing-browsing lagi, ya. Harga paket yang kami bayar sudah termasuk biaya kapal pergi-pulang menyeberang, difotoin pas di dalam laut, diantar keliling pulau dan makan siang. Untuk detail jadwalnya seperti di bawah ini:
  1. Snorkeling di Manta Bay
  2. Snorkeling di Gamat Bay
  3. Snorkeling di Wall Point
  4. Mandi, bersih-bersih, makan siang
  5. Jalan-jalan ke Kelingking Beach
  6. Jalan-jalan ke Angel's Billabong Beach 
  7. Jalan-jalan ke Broken Beach
Untuk snorkeling kami mendapat paket open trip, jadi sudah ada orang-orang lain dalam satu perahu. Tidak ada masalah karena perahunya masih longgar dan guide-nya melayani dengan baik, khususnya foto-foto pas di dalam laut.

Snorkeling di Manta Bay



Untuk jalan-jalan keliling pulau, kami mendapat kendaraan privat berupa Avanza yang lumayan nyaman, bersih dan AC adem. AC mobil ini jadi hal yang penting karena Nusa Penida saat itu panas sekali.

Kelingking Beach

Angel's Billabong Beach

Broken Beach

Selesai perjalanan keliling pulau tepat pukul 16.00, guide yang mengantar kami membantu menukar kwitansi yang kami dapat dari Pelabuhan Sanur dengan lanyard kartu untuk masuk kapal menyeberang pulang. Malamnya kami sempatkan ke tempat Laundry untuk mencuci baju-baju yang sudah dipakai sembari mencari makan malam. Harga layanan laundry rata-rata Rp. 50.000,-an untuk 5 kilonya.

Hari Ketiga
Pada hari ketiga kami di Pulau Bali, kami berencana keliling pulau Bali dan kebetulan ada event lomba video HUT Persatuan Istri PLN dan Hari Ibu, maka Istri punya ide untuk membuat video di Desa Penglipuran. Kami berangkat ke Desa Penglipuran sekaligus check out dari Hotel Sanur Agung. Malam berikutnya kami berencana menginap di hotel dekat Pantai Kuta.

Rute dari Sanur ke Desa Penglipuran 1 jam ke arah utara

Pagi itu kami sudah disambut hujan, 1 jam perjalanan ke Desa Penglipuran arah utara dari Sanur rata ditemani hujan rintik-rintik. Agak khawatir rencana foto-foto ria dan bikin video di Desa Penglipuran akan terkendala hujan.

Cuaca Baik di Desa Penglipuran

Namun sesampainya kami di Desa Penglipuran, ternyata cuaca baik. Kami diarahkan ke persewaan baju adat yang menyediakan pula layanan fotografer. Pemilik persewaan sangat ramah, persewaan tersebut masuk di gang nomor 53 agak ke belakang sampai menemukan rumah dengan kolah ikan Koi. Fotografer juga sangat bersahabat dan mau membantu membuat & mengedit video yang kami ceritakan di awal tadi.







Kami belum sarapan semenjak berangkat dari hotel karena mengejar momen pagi dan sepinya Desa Penglipuran. Dan memang layak usaha yang kami perjuangkan dengan yang kami dapatkan. Beres kami menikmati indahnya Desa Penglipuran, rombongan wisatawan membludak dan Desa menjadi sangat ramai. Setelah selesai di Desa Penglipuran kami lanjutkan perjalanan ke Kintamani. Kami dengar-dengar di sana ada Starbucks dengan view Gunung dan Danau Batur yang sangat cantik.

Rute dari Penglipuran ke Kintamani

Ternyata sampai Kintamani hujan gerimis tidak kunjung selesai dan kabut tebal hingga pandangan terbatas 10 meter saja ke depan. Gunung tidak terlihat apalagi danau dai kaki gunungnya. Maka pagi menjelang siang itu kami makan santai di Mahen Cafe. Tempat ini pasti sangat indah viewnya di waktu yang tepat.

Perjalanan kami lanjutkan ke Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul. Ke arah barat dari Kintamani. Di peta terlihat dekat namun ternyata perjalanan memakan waktu 2 jam karena jalan berkelak-kelok. Saat itu waktu sudah menunjukkan saat untuk Sholat Dhuhur. Kami lihat di peta ada Masjid Besar Al-Muhajirin Kintamani, maka kami transit sholat di masjid tersebut.


Rute dari Kintamani ke Pura Ulun Danu Beratan

Air danau di Pura Ulun sedang pasang, suasana syahdu karena cuaca mendung. Namun wisatawan yang bersantai di lokasi ini tetap ramai. Sebentar saja gerimis sudah datang sehingga tidak bisa berlama-lama di Pura Ulun Danu Beratan.




Dari Pura Ulun Danu beratan waktu sudah menunjukkan hampir sore hari. Berhubung sudah cukup capek di badan, kami berencana langsung menuju Jimbaran untuk mencoba makan malam di pinggir pantai.

Rute dari Pura Ulun Danu Beratan ke Jimbaran

Perjalanan ke selatan cukup jauh perlu waktu 2 jam untuk sampai ke Jimbaran, tapi tidak masalah karena malamnya kami akan menginap di dekat Pantai Kuta, tidak terlalu jauh dari Jimbaran. Namun yang menjadi masalah adalah menu yang kami dapatkan malam itu. Dengan menu 2 ekor ikan yang dimasak asam manis dan dibakar kami harus membayar Rp. 708.000,- menurut kami agak berlebihan mengingat malam sebelumnya di Sanur dengan menu yang sama kami hanya membayar Rp. 160.000,- saja. Mungkin bisa jadi referensi dan informasi untuk teman-teman sekalian yang menyimak tulisan ini.

Hotel kedua yang akan kami tinggali untuk malam ke-3 dan ke-4 adalah Yello Hotel Kuta Beachwalk. Kamar yang kami dapat sangat, sangat nyaman. Dengan harga Rp. 1.360.000,- yang kami bayar, kami menilai yang kami dapat lebih, lebih dari yang seharusnya. Kamar hotel yang kami dapat luas, sangat lega terlebih untuk sholat bisa nyaman. Lokasinya di Mall Beachwalk Kuta jadi bila mau belanja, makan, jalan-jalan di mall tinggal turun ke bawah. Dari pantai Kuta juga tinggal menyeberang jalan. Dan yang asyik, lobby Yello Hotel penuh dengan hiburan. Setibanya dari Jimbaran, kami langsung bersantai bermain PS5.

Main di Lobby Yello Hotel


Hari Keempat
Pagi hari di hari keempat, pagi mendung-mendung syahdu. Saya rasa waktu yang tepat untuk running date. Jalanan di Pantai Kuta waktu pagi hari tidak pernah gagal untuk menyajikan beautiful vibes untuk lari pagi.


 


Lanjut agenda kami hari ini meneruskan keliling pulau Bali. Karena kami sudah Pulau Bali daerah Selatan, maka kami rencanakan hari keempat ini coba ke Pantai Pandawa. Kami dengar ada spot foto unik di jalan yang ada di celak dua tebing yang menuju ke Pantai Pandawa. Seperti kemarin-kemarinnya, pagi itu gerimis sudah menyambut. Namun setelah kami tiba di Pantai Pandawa, ternyata matahari bersinar terik. Lumayan, tapi jadi panas juga.





Siang itu terik sekali, berkebalikan dengan Bali di hari-hari sebelumnya. Satu sisi, jalan-jalan jadi lebih mudah, namun dengan suhu seperti ini energi jadi cepat terkuras. Sebelum terlalu terik, kami lanjutkan perjalalan ke lokasi Garuda Wisnu Kencana. Lokasi GWK tidak terlalu jauh dari Pantai Pandawa, sedikit ke Utara dari Pantai Pandawa.


Sampai di GWK, cuaca semakin terik, suhu tidak kunjung turun. Kami sudah antisipasi dengan tissu untuk keringat yang bercucuran, sun glasses, dan kipas angin kecil portabel. Karena jalan-jalan di GWK cukup jauh dan menguras keringat.





Hari Kelima
Penerbangan pulang kami ambil pukul 15.15, menurut kami waktunya cocok, tidak terburu-buru dari Bali, bisa santai, namun tiba di Jakarta tidak terlalu malam. Maka di hari ke-lima pagi hari masih bisa lari pagi santai keliling pesisir Pantai Kuta. 




Selesai lari pagi, masih ada banyak waktu longgar. Anak-anak belum sempat bermain pasir dan air laut, maka pukul 08.00 pagi itu kami menyeberang ke Pantai Kuta.






Pukul 09.00 dirasa sudah cukup bermain di pantai, Gosend laundry dari tempat cucian yang kemarin kami titip juga sudah sampai, maka kami menyeberang kembali ke hotel bersiap untuk check out. Mandi bersih-bersih, packing-packing, beres-beres, kemudian setelah check out dari Yello Hotel kami masih punya waktu untuk belanja sedikit oleh-oleh sebelum jam 13.00 batas waktu sewa mobil. Pengembalian mobil disepakati di area parkir penerbangan domestik, kami sedikit kesulitan menemukan parkiran yang disepakati, rambu-rambu di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali terputus-putus membuat orang bingung.

Lion Air sore itu sedikit delay, tapi tidak jadi masalah, kami bisa ada waktu untuk duduk bersantai di ruang tunggu bandara, meskipun kami lihat-lihat tidak ada playground untuk anak kecil. Penerbangan dari Bali menuju Jakarta sore itu lancar, tiba di Jakarta langsung menghubungi Admin Parkir Inap 1 Bandar Soekarno Hatta. Kami pikir layanan-layanan ruang publik di negeri ini sekarang sudah baik dan membuat orang nyaman.

Sekian sharing kami tentang petualangan di Pulau Bali, sampai jumpa di petualangan kami di lain kesempatan. Terima kasih sudah menyimak. 

0 comments:

Posting Komentar

Penulis mengajak pembaca memberikan donasi untuk pengembangan ilmu. Donasi dapat ditransfer ke rekening berikut a.n. HARIS PRADIPTA PUTRA:

BNI 0242311624

Jika anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut ataupun bantuan seputar artikel di atas, silahkan kontak saya di haris.pradipta[at]gmail.com

Profil Saya

Foto Saya
Saya Haris Pradipta Putra, bekerja di PT. PJB - Badan Pengelola Waduk Cirata/BPWC, di bidang Pemeliharaan Sipil. Terima kasih atas bantuannya dan atas kunjungannya ke blog saya.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons