Pages

Minggu, Januari 25, 2015

Antara Running dan Arthritis

(Bandung, harispradipta) Running atau olah raga lari, memang selalu dikaitkan dengan kata sifat seperti pounding, jarring and jolting, yang membangun persepsi bahwa runnig buruk bagi sendi Anda. Banyak orang berpendapat bahwa, jika kegiatan running dilakukan berkali-kali, pada akhirnya akan menyebabkan radang sendi lutut, pinggul dan pergelangan kaki. Banyak orang, terutama para atlit lari, menggantung sepatu lari mereka ketika berhadapan dengan "tanda-tanda" Arthritis.

Namun kabar baiknya, menurut sebuah artikel 2010 Ulasan dalam Journal Clinical of Sports Medicine, ternyata resiko arthritis yang mengancam seorang runner tidak lebih besar daripada non-runner. Meskipun tingkat cedera di antara pelari tinggi, namun tidak ada penelitian umum yang membuktikan peningkatan osteoarthritis (OA) lebih tinggi pada seorang pelari.

Osteoarthritis (OA)

Arthritis, atau lebih khusus Osteoarthritis, adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. Osteoartritis terdiri atas osteoartritis primer yang dikenal juga sebagai artritis degeneratif atau penyakit degeneratif sendi, dan Osteoartritis sekunder yang disebabkan oleh trauma tropisme atau cedera.


Pada sendi, suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut dengan nama kartilago biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan cairan yang disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.

Pada kondisi kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan tersebut semakin tipis dan pada akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri. (wikipedia)

Dampak osteoarthritis akan diperparah oleh aktifitas sendi seperti memutar sendri secara keras, pengaruh kelemahan otot, ketidak-stabilan sendi dan riwayar cidera sebelumnya. Aktifitas-aktifitas tersebut dapat mengikis lapisan kartilago pada tulang rawan dan mempercepat perkembangan osteoarthritis. Mengingat setiap langkah lari seorang pelari sama dengan menyangga beban berat badan seorang pelari, maka tidak heran seorang pelari takut akan terjadinya cidera.

Runner dan Risiko

Secara teoritis, penelitian mengenai osteoarthritis memang membenarkan bahwa stress yang berulang pada sendi berpotensi menyebabkan degradasi sendi. Namun untuk seorang pelari terjadi kontradiksi, tidak ditemukan literatur ilmiah yang menyebutkan adanya hubungan antara Running dengan peningkatan resiko osteoarthritis.

Dr. Stuart Willick, seorang peneliti osteoarthritis di University of Utah, mengatakan, "Dari 99% individu (yang saya teliti), running tidak berdampak pada peningkatan resiko osteoarthritis." Dr. Stuart menambahkan bahwa beberapa penjelasan yang ada justru terdengar bententangan. Terdapat sebuah penelitian dengan hasil yang mengemukakan, ternyata running memiliki efek untuk merangsang perkembangan tulang rawan menjadi lebih kuat, bahkan dapat menjadikan persendian lebih sehat. Selain itu, di antara orang-orang yang tidak berolahraga, ternyata Obesitas justru sangat terkait dengan peningkatan risiko osteoarthritis.



Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Center for Disease Control, dari 5000 pelari dan pejalan kaki di atas usia 20 yang diikuti selama 13 tahun. Tidak ada hubungan yang ditemukan antara running dengan kejadian arthritis atau perkembangannya. Seperti banyak penelitian lain, perkembangan arthritis justru dikaitkan dengan indeks massa tubuh yang berlebih (BMI lebih besar dari 25), usia yang lebih tua (lebih dari 50) dan riwayat cedera lutut sebelumnya.



Bukan hanya mengenai latihan lutut pelari, yang disebutkan dapat mengurangi dampak arthritis. Sebuah studi 2013 oleh Lawrence Berkeley Laboratory menyebutkan bahwa, "Untuk beberapa aktifitas olahraga yang melibatkan aktifitas sendi yang keras, dengan running secara signifikan dapat mengurangi risiko arthritis, dengan catatan harus memiliki BMI yang rendah."

Seperti sebagian besar penelitian telah berkonsentrasi pada lutut dan pinggul osteoarthritis, hanya ada informasi yang terbatas tentang hubungan antara runnnig dengan peningkatan resiko osteoartritis di pergelangan kaki atau punggung bawah.

Hal ini dapat menjadi kabar gembira, bahwa berjalan tampaknya tidak dikaitkan dengan peningkatan resiko arthritis. Mungkin yang paling menggembirakan, orang yang lebih tua, populasi yang paling sering berhubungan dengan arthritis, yang rutin melakukan olahraga running dapat terhindar (atau berkurang resikonya) terhadap OA dibandingkan mereka yang tidak. "Efek menguntungkan dari running lebih besar daripada resiko potensial, termasuk osteoarthritis," kata Dr Willick. (trailrunnermag)

Bijak Memilih Santapan: Mengetahui Istilah Makanan yang Mengandung Babi

(Bandung, harispradipta) Masuknya budaya asing ke Indonesia memunculkan banyak istilah asing yang belum diketahui. Ketidaktahuan ini bisa menyebabkan konsumsi makanan haram oleh muslim, meski mungkin tak disengaja.

Karena itu, kenali istilah-istilah yang berkaitan dengan babi dalam Bahasa Inggris berikut:

  1. Pig: hewan babi, khususnya babi muda dengan berat kurang dari 50 kg 
  2. Pork: daging babi 
  3. Swine: istilah untuk seluruh spesies babi 
  4. Hog: babi dewasa dengan berat melebihi 50 kg 
  5. Boar: babi liar, babi hutan, atau celeng 
  6. Lard: lemak babi, biasa digunakan sebagai minyak untuk masakan atau kue serta bahan sabun 
  7. Bacon: daging hewan yang diasapi, terutama babi 
  8. Ham: daging paha babi 
  9. Sow: babi betina dewasa (jarang digunakan) 
  10. Sow milk: susu babi 
  11. Porcine: sesuatu yang berkaitan atau berasal dari babi 

Jika menemukan istilah-istilah tadi, tak perlu ragu meninggalkan produknya. Gantilah dengan produk sejenis yang sudah bersertifikat halal, misalnya beef bacon (daging sapi) atau turkey ham (daging kalkun). 

Pork

Anda juga perlu mewaspadai istilah yang biasa terdapat di restoran Asia berikut: 
  1. Bak: Daging babi dalam Bahasa Tiongkok. Misalnya bak kut teh dan bakkwa. Hati-hati, bakso dan bakpaopun bisa menggunakan daging babi. 
  2. Char siu, chashu, cha siu, char siew: Hidangan Kanton berupa daging babi barbecue. 
  3. Cu nyuk: Daging babi dalam Bahasa Khek/Hakka. Istilah ini digunakan dalam siomay dan bubur. 
  4. Cu Rou: Daging babi dalam Bahasa Mandarin. Sedangkan rou sendiri artinya 'daging'. Misalnya hongshao rou, rou jia mo, tuotuorou, yuxiangrousi. 
  5. Dwaeji: Daging babi dalam Bahasa Korea. Biasanya istilah ini digunakan sebagai varian bulgogi dan galbi. 
  6. Tonkatsu: Hidangan Jepang berupa ​irisan ​daging babi ​yang di​goreng ​dengan lapisan tepung panir​. 
  7. Tonkotsu: Hidangan Jepang berupa ramen berkuah putih keruh, terbuat dari tulang, lemak, dan kolagen babi yang direbus berjam-jam. 
  8. Butaniku: Sebutan untuk daging babi dalam bahasa Jepang​. 
  9. Yakibuta: Hidangan Jepang mirip char siu, biasanya untuk topping ramen. 
  10. Nibuta: Hidangan babi berupa pundak babi yang dimasak perlahan dengan sedikit kuah. 
  11. B2: Sebutan untuk makanan berbahan daging babi di daerah Batak dan Yogyakarta. 
  12. Khinzir: Babi dalam Bahasa Arab dan Melayu. 

Sebaiknya ​konsumen bertanya terlebih dulu sebelum membeli sesuatu yang kandungannya belum diketahui. "Ini untuk menghindari kejadian seperti beberapa waktu lalu, yakni (wanita berkerudung) membeli siomay cu nyuk," saran Wakil Direktur Bidang Audit dan Sistem Jaminan Halal LPPOM MUI Ir. Muti Arintawati, seperti dilansir situs Halal MUI (22/01/2015). 

Sebagai seorang Muslim, bijaklah dalam memilih santapan anda. Kita semua tidak ingin karena alasan trendy, atau mencoba-coba hidangan-hidangan baru, justru menjerumuskan kita ke dalam siksa akhirat. Yang kita perlukan hanya saling menghormati sebagai sesama umat beragama, akan apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan antara satu umat agama dengan umat agama yang lain. (detik.com)

Profil Saya

Foto Saya
Saya Haris Pradipta Putra, bekerja di PT. PJB - Badan Pengelola Waduk Cirata/BPWC, di bidang Pemeliharaan Sipil. Terima kasih atas bantuannya dan atas kunjungannya ke blog saya.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons