Pages

Minggu, Juli 12, 2009

Membudayakan Bahasa Indonesia di Dunia Maya [Keindahan Sastra Bahasa Indonesia]


Seperti apa sih sebenarnya bahasa Indonesia itu?
Bahasa Indonesia terbentuk dari bahasa Melayu (Austronesia) yang kemungkinan telah dipakai sejak abad- abad awal penanggalan modern. Bahasa ini sering disebut bahasa Melayu Pasar karena bahasa ini sering dipergunakan dalam transaksi - transaksi perdagangan kala itu. Seperti yang dikatakan oleh Jan Huyghen Van Linschoten di dalam bukunya yang terkenal, Itinerario menuliskan bahwa Malaka adalah kota tempat berkumpulnya nelayan di seluruh dunia, kemudian mereka mendirikan sebuah kota dan menciptakan bahasa mereka sendiri dengan mengambil kata-kata terbaik dari bahasa-bahasa di sekitar mereka sehingga bahasa Melayu dikenal sebagai bahasa yang paling sopan dan paling pas di kawasan Timur Jauh.

Bahasa Indonesia merupakan bentuk dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya berasal dari bahasa Melayu Riau. Seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, "jang dinamakan 'Bahasa Indonesia' jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari 'Melajoe Riaoe', akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia". Atau seperti yang diungkapkan pada kongres Bahasai Indonesia II tahun 1954 di Medan, Sumatera Utara, "...bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia."

Bahasa Indonesia diakui secara resmi sebagai bahasa nasional pada peristiwa sumpah pemuda (28 Oktober 1928). Namun penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional pertama kali dikemukakan oleh Muh Yamin pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, yang isinya yaitu,


1. PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
2. KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
3. KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.

Dan hingga saat ini bahasa Indonesia masih terus mengalami penambahan kosa kata baik melalui penciptaan maupun serapan. Bahasa Indonesia sendiri terdiri dari berbagai komposisi kata yang diserap dari bahasa asing seperti bahasa Belanda, Inggris, Sanskerta, Cina, Arab, Parsi, Hindi Portugis dan sebagainya.

Namun ironisnya Bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai ditinggalkan pemiliknya. Dan justru kebanyakan dari yang meninggalkan Bahasa Indonesia adalah para generasi muda yang lebih memilih bahasa gaul (bahasa Indonesia yang digunakan dengan semaunya sendiri tanpa mengindahkan kaidah yang berlaku dan terkadang justru diplesetkan). di sebuah artikel di majalah TEMPO yang berjudul “Secara Gue Gaul Gitu Loh”, menurut Qaris Tajudin bahasa gaul mulai umum digunakan pada tahun 1970-an yang diambil dari novel karya Teguh Esha yang berjudul “Ali Topan Anak Jalanan” (1972) .saat itu Teguh memperkenalkan istilah baru yang disadap dari bahasa Indonesia yang disebutnya sebagai bahasa gaul seperti “Asoy” yang sama dengan “Asyik” dan “Ajojing” sebagai ganti “berdisko”. Kini para generasi muda di Indonesia tidak lagi mempunyai semangat untuk mempelajari dan melestarikan bahasa nasional kita, bahasa Indonesia padahal dahulu pemuda dan pemudi Indonesia berjuang dengan sepenuh hati mempersatukan Indonesia hingga pada akhirnya Sumpah Pemuda. Padahal Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat istimewa. Bebarapa fakta mengenai bahasa indonesia adalah

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah jika dibandingkan dengan beberapa bahasa lain di penjuru dunia. Karena bahasa ini tidak memiliki tingkatan kata atau pun kalimat. Jadi walau pun kejadian tersebut terjadi kemarin, sekarang atau pun besok, kata yang dipergunakan tetap sama. Lain halnya denang bahasa lain, dalam hal ini misalnya bahasa Inggris atau bahasa Arab yang termasuk juga bahasa yang terindah selain bahasa Indonesia

Contoh:
Kemarin : Adik membeli buku kemarin sore
Sekarang: Adik membeli buku saat ini.

Bandingkan dengan bahasa Inggris dan Arab berikut dan lihat tulisan yang bercetak tebal,

Kemarin : Yesterday my brother bought some books.
Sekarang: My father buy some books.

Kemarin : Isytaro akhi as-shaghir al-kutuba fi al-masa’i.
Sekarang: Yasytari akhi as-shaghir al-kutuba al-an.

Selain itu jumlah benda pada bahasa Indonesia pun tak mempengaruhi kata yang diterangkan.

Contoh :
[Indonesia] satu buku  [Inggris] a book           [Arab] kitab
[Indonesia] dua buku   [Inggris] two books     [Arab] kitabani
[Indonesia] tiga buku   [Inggris] three books  [Arab] tsalatsu kutub

Pada mulanya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang digunakan di pasaran yang terdiri dari gabungan bahasa-bahasa para pedagang yang datang dari seluruh penjuru dunia yang singgah berdagang di Melayu. Karena menjadi bahasa yang dianggap paling sopan di kawasan Timur maka bahasa Melayu ini semakin dikembangkan dan kemudian menjadi pondasi Bahasa Indonesia yang digunakan hingga saat ini. Karena itulah Bahasa Indonesia disebut bahasa yang kaya, karena tumbuh dari budaya seluruh penjuru dunia selain tanpa meninggalkan budaya kesopanan Timur. Kemudian bahasa Indonesia terus mengalami penyempurnaan seperti adanya EYD atau Ejaan Yang Disempurkan, sehingga Bahasa Indonesia disamping menjadi bahasa yang kaya juga menjadi bahasa yang indah.

Bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dipelajari oleh bangsa Indonesia saja. Bahasa Indonesia sendiri kini tengah dipelajari oleh warga Negara di Australia. Alasan warga Negara Australia mempelajari bahasa Indonesia adalah karena mereka tertarik dengan budaya bangsa Indonesia dan ingin memperdalam pengetahuan akan Indoensia dengan mempelajari bahasa Indonesia.

Dari www.kompas.com, Rabu, 29 Oktober 2008. Menurut Andri Hadi bahasa Indonesia kini mulai dipelajari oleh 45 negara di dunia, negara yang mempelajari bahasa tersebut di antaranya adalah: Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya. Ia menjelaskan jika bahasa Indonesia menjadi bahasa popular keempat di Australia. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia di sana. Bahkan anak-anak murid kelas 6 sekolah dasar di negara tersebut sudah mahir berbahasa Indonesia.

Menurut seorang diplomat Indonesia. Pada bulan Desember 2007 Pemerintah Daerah Kota Ho Chi Minh, ibu kota Vietnam, secara resmi mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Kota Ho Chi Minh.Selain itu Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta mengatakan, "Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan," Salah satu penyebab bahasa Indonesia begitu diminati oleh bangsa Vietnam antara lain dimungkinkan karena meningkatnya hubungan bilateral antara Indonesia dengan Vietnam di masa depan.

Dari www.antara.co.id, Selasa, 20 November 2007. Menurut data yang didapat oleh situs tersebut menyatakan bahwa "Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin."

Dengan beberapa fakta di atas, tidak ada alasan bagi kita yang mempunyai Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan untuk tidak bangga memakai bahasa ini. Jika mungkin mereka putra-putri Indonesia yang tetap menggunakan bahasa asing pada situs-situs maupun blog-blog mereka dengan alasan agar pemikiran mereka dibaca oleh orang lain di segala penjuru dunia, mengapa putra-putri Indonesia tersebut merasa membutuhkan bahasa asing agar pemikirannya dibaca orang? Bukankah orang-orang dari penjuru dunia tersebut yang butuh kepada ilmu yang dimiliki oleh putra-putri Indonesia. Mari kita tanamkan mental dan pemikiran maju dan mengatakan “Kita adalah bangsa yang dibutuhkan oleh dunia luar karena kita maju” bukan “Kita membutuhkan dunia luar agar kita maju”. Hal ini bisa menjadi pemompa semangat kita sebagai bangsa Indonesia untuk terus maju. Maju karena bangga menggunakan Bahasa Indonesia.

Hidup Bahasa Indonesia…!!


0 comments:

Posting Komentar

Penulis mengajak pembaca memberikan donasi untuk pengembangan ilmu. Donasi dapat ditransfer ke rekening berikut a.n. HARIS PRADIPTA PUTRA:

BNI 0242311624

Jika anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut ataupun bantuan seputar artikel di atas, silahkan kontak saya di haris.pradipta[at]gmail.com

Profil Saya

Foto Saya
Saya Haris Pradipta Putra, bekerja di PT. PJB - Badan Pengelola Waduk Cirata/BPWC, di bidang Pemeliharaan Sipil. Terima kasih atas bantuannya dan atas kunjungannya ke blog saya.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons